Tak hanya merusak pemandangan yang tidak sedap, risiko yang bisa muncul juga bisa mendatangkan penyakit dan bencana.
Jika terus dibiarkan, kondisi sampah di Tanah Air yang sangat memprihatinkan ini tentu bisa mengancam masa depan. Untuk itulah, penting untuk memulai berbagai upaya untuk mengurangi dan memulihkan lingkungan agar tidak semakin rusak.
Toh, sebenarnya untuk melakukan sebuah perubahan hanya diperlukan langkah kecil terlebih dahulu. Di mana bisa dimulai dengan mengajarkan si Kecil sebagai untuk menghargai dan menjaga lingkungan sedini mungkin. Misalnya dengan mengajarkan pentingnya memilah sampah.
Biar bagaimana pun, memilah sampah merupakan bentuk sederhana yang bisa dilakukan. Kebiasaan baik ini hanya memerlukan sedikit usaha dan kebiasaan untuk mulai memisahkan sampah sesuai dengan jenis atau kategorinya.
Kebiasaan baik terkait pengelolaan sampah atau pun memilah sampah dengan baik sebenarnya tidak harus rumit untuk diajarkan atau dipelajari. Berikut adalah beberapa tips tentang cara mengajarkan pengelolaan dan memilah sampah yang bisa diterapkan pada si Kecil sedini mungkin.
Jadi Contoh Nyata untuk si Kecil
Kita tentu sudah paham ya, kalau si Kecil adalah peniru ulung. Tak mengherankan jika ada istilah yang mengatakan anak merupakan fotokopi orang tuanya. Ini juga berlaku pada perilaku ramah lingkungan yang bisa bisa kita ajarkan pada di si Kecil. Jadi, kunci utama agar bisa mencintai dan menjaga lingkungan tentu saja menjadi contoh yang konkret bagi anak. Anak perlu melihat perilaku baik yang perlu ditirunya.
Tidak kalah penting, jangan lupa menjelaskan kepada anak-anak mengapa penting untuk bisa memilah sampah dan mendaur ulang itu penting. Dengan mengetahui dampak daur ulang, si kecil pun akan terbiasa untuk bersikap tertib, membuang sampah pada tempatnya sehingga tidak mengotori dan merusak lingkungan.
Cari Cara yang Menyenangkan
Menanamkan kebiasaan dan kesadaran pada anak memang perlu dibiasakan. Agar anak mudah mengerti dan menjalankannya dengan hati yang senang, penting untuk membuat proses belajar belajar tentang memilah sampah dengan cara yang menyenangkan. Tidak ada salahnya, loh, mengajarkannya lewat permainan. Misalnya, Anda dapat mengubah pemilahan sampah menjadi permainan dengan melihat siapa yang paling cepat dapat memilah sampah ke tempat sampah yang benar.
Kenalkan Benda atau Jenis Sampah yang Ada di Lingkungan Sekitar
Sejak dini, si Kecil tentu saja sudah bisa dikenalkan apa jenis benda atau sampah yang mudah ditemui di lingkungan sekitar. Mulai dari sampah daun atau buah-buahan, sampah kertas, sampah plastik, kaca, atau yang lainnya.
Dari sini, sejak dini si Kecil diharapkan sudah bisa mengenali perbedaannya. Si Kecil lebih mudah belajar mengenal jenis-jenis sampah dan memilahnya. Mana sampah yang bisa didaur ulang dan tidak. Pada dasarnya, klasifikasi sampah bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Mulai dari sampah organik, anorganik, serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Apa saja sih, jenis sampah organik? Biasanya, sampah organik berasal dari sisa makanan sehari-hari, termasuk daun kering yang ditemui di halaman rumah. Ajarkan pada si Kecil bahwa sampah organik merupakan sampah yang ramah lingkungan karena bisa bermanfaat untuk bahan pembuatan pupuk tanaman.
Sedangkan sampah anorganik merupakan bahan sulit didaur ulang karena tidak bisa membusuk. Misalnya, botol kaca atau benda yang terbuat dari plastik kemasan. Sampah inilah yang berpotensi menyebabkan kerusakan alam. Tak hanya sampah anorganik, jenis sampah lain yang juga berbahaya adalah sampah yang berbahaya dan beracun seperti pembersih kaca/jendela, pembersih lantai, pembasmi serangga atau batu batu baterai.
Sediakan Tempat Sampah yang Berbeda
Setelah si Kecil memahami perbedaan jenis sampah, perlahan mereka juga akan belajar dan pentingnya memilih sampah, Selanjutnya, jangan lupa dorong mereka untuk membuang sampah di tempat sampah yang tepat. Untuk itu jangan lupa sediakan tempat sampah yang berbeda untuk membedakan tempat sampah organik, anorganik serta sampah yang berbahaya. Dengan demikian anak juga sudah ikut dilibatkan dan diajarkan mana sampah yang bisa diolah dan tidak.
Selain menyediakan tempat sampah yang berbeda, jangan lupa untuk beri pemahaman pada si Kecil tentan sampah kering dan sampah basah. Cara ini juga membantunya agar lebih efektif membuang sampah sesuai dengan tempat sampah yang sudah disediakan.
Ajak Si Kecil Membuat Pupuk Kompos
Selain mengajak si Kecil berkebun, jangan lupa libatkan anak untuk membuat membuat pupuk kompos? Saat diajak untuk mengumpulkan daun atau dahan yang kering di satu wadah tentu bisa jadi momen yang menyenangkan baginya. Bahkan bisa dimanfaatkan sebagai waktu bonding keluarga.
Le Minerale sendiri memiliki komitmen dalam mengurangi sampah untuk mendukung program pemerintahan untuk terus menjaga lingkungan dengan pengurangan sampah.
Caranya, dengan melakukan pembatasan sampah sehingga dalam pengembangan produk, Le Minerale fokus pada strategi upsizing (kemasaan di atas 1 liter), melakukan pendaur ulangan sampah, dan melakukan pemanfaatan kembali kemasan plastik polyethylene terephthalate (PET) yang dapat dimanfaatkan kembali
Bentuk edukasi pada masyarakat luas juga turut dilakukan Le Minerale dengan memberikan edukasi mengenai pemanfaatan kembali galon dan botol PET Le Minerale lewat iklan layanan masyarakat di Kompas TV dan Metro TV.
Yuk, mulai ikut berpartisipasi dalam memilah sampah sekarang juga. Langkah ini tentu saja bisa dilakukan dengan memilah sampah di rumah tangga. Dengan pengelolaan sampah dari unit terkecil tentu bisa bisa berdampak besar terhadap pengelolaan sampah skala besar.