-
06 Aug 2019
Pedoman Penting Olahraga Lari untuk Para Pemula
Meski sekarang ada banyak jenis olahraga yang tengah popular seperti muay thai, pilates, yoga, zumba, dan lain-lain, namun masih banyak orang yang minat terhadap olahraga lari.
Bahkan
sekarang makin banyak acara-acara yang mengusung tema lari dan tiap peserta
yang mendaftar akan mendapat medali. Beberapa manfaat dari lari, yakni
mengurangi berat badan, baik bagi kesehatan lutut, mencegah osteoporosis, dan
memperbaiki suasana hati.
Memang olahraga yang satu ini
bisa dilakukan kapan saja, namun diperlukan persiapan yang baik sesbelum
memulainya. Bagi kamu yang saat ini sedang berencana untuk menggeluti olahraga
lari, berikut pedoman penting olahraga lari untuk pemula yang perlu kamu
lakukan.
Persiapan yang Dibutuhkan Untuk Lari
Makanlah Sebelum Lari
Baiknya satu jam sebelum
melakukan olahraga lari, makanlah makanan atau minuman ringan untuk menambah
energi. Disarankan larilah dengan durasi yang tidak terlalu lama dan jaraknya
tidak terlalu jauh.
Jangan Lupa Pemanasan
Perlu lakukan pemanasan agar bisa
mengurangi kemungkinan cedera ketika sedang olahraga lari. Cukuplah lakukan
lima menit pemanasan dengan push up, sit
up, naik turun tangga, jalan kaki ringan, atau jalan di tempat.
Pakailah Pakaian dan Sepatu Olahraga
Demi menunjang kenyamanan, saat
melakukan olahraga lari perlu memakai pakaian dan sepatu olahraga khusus lari
yang sesuai dengan ukuran kaki. Pakailah pakaian olahraga yang nyaman,
misalnya untuk perempuan memakai bra khusus.
Pakai juga kaos yang tidak terlalu ketat atau besar. Untuk bawahan bisa memakai
celana olahraga pendek atau panjang.
Cara Berlari yang Benar untuk Pemula
Berjalan Kaki
Untuk memulai olahraga lari,
luangkan waktu sekitar 30 menit berjalan kaki. Kemudian, lanjutkan dengan
berlari kecil atau pelan, lalu jika sudah stabil sedikit bisa tambah kecepatan
hingga terasa nyaman. Selain itu, pelari pemula bisa ‘bersitirahat’ dengan
berjalan kaki 5-10 detik tiap beberapa menit.
Larilah dengan Posisi yang Benar dan Durasi yang Pendek Terlebih Dulu
Saat melakukan olahraga lari,
condongkan tubuh ke depan sedikit. Kepalkan tangan dan tubuh ertumpulah pada
ujung kaki atau jari kaki. Agar menghindari cedera, cobalah untuk berlari
dengan durasi yang pendek dan singkat yang kemudian lebih ditingkatkan.
Bernapas dengan Benar dan Memusatkan Berat Tubuh
Pernapasan juga perlu
diperhatikan ketika melakukan olahraga lari. Coba hirup udara lewat hidung,
lalu buang melalui mulut yang sedikit terbuka. Ketika sedang berlari cobalah
untuk melemaskan tubuh bagian atas. Perlu diketahui, berlari dengan tubuh yang
kaku akan membuat lari cenderung berat.
Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
Menetapkan Target
Jika ingin konsisten olahraga
lari, tetapkanlah target. Misalnya, biasakan untuk berlari selama tiga hari
dalam satu minggu. Kemudian jika sudah bisa konsisten, bisa tingkatkan
frekuensi berlari.
Bergabung dengan Komunitas Lari
Agar semakin termotivasi, kamu
bisa join dengan komunitas lari. Di
dalam komunitas lari, kamu bisa bertemu dengan berbagai latar belakang orang dan
bisa saling memberikan support untuk
memperoleh tujuan masing-masing dalam berlari.
Jangan Lupa Lakukan Pendinginan
Sempurnakanlah olahraga lari
dengan melakukan pendinginan, seperti peregangan, terutama otot kaki, setelah
berlari. Pendinginan bisa menurunkan frekuensi detak jantung. Kamu bisa
melakukan posisi layaknya mendorong
tembok dengan satu kaki di depan dan satu kaki di belakang. Kemudian tekuk
lutut ke belakang sampai tumit mencapai bokong. Lakukanlah secara bergantian
untuk kaki satunya. Masing-masing gerakan lakukan selama 15-20 detik.
Jangan Sampai Lupa untuk Menyesuaikan Makan dan Mencukupi Kebutuhan
Cairan
Konsumsilah makanan berat
sekiranya 1 hingga 1.5 jam sebelum berlari untuk menghindari kamu mual saat
sedang berlari. Jangan sampai lupa untuk meminum air mineral yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan cairan. Minumlah air mineral berkualitas sebelum,
saat lari, maupun sesudah lari untuk membantu mengganti cairan tubuh yang
hilang.
Selain itu, Le Minerale juga mengandung
potasium yang bermanfaat untuk membantu fungsi otot dan saraf serta kandungan
bikarbonat (HCO3–) yang berperan untuk menjaga keseimbangan asam dan basa dalam
tubuh.
Proses pengemasannya menggunakan
sistem pengamanan ganda sehingga membuat mineral nya tetap terjaga sampai ke
tangan konsumen. Le Minerale pun telah mendapat izin resmi dari Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dan tersertifikasi oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI).
Baca Juga: